Sistem jendela dan perangkat peneduh
Sistem jendela dan perangkat peneduh merupakan komponen krusial dalam desain arsitektur yang berpengaruh pada kinerja termal suatu bangunan. Keduanya memiliki peran penting dalam mengatur perpindahan panas antara ruang interior dan lingkungan luar, serta berkontribusi pada kenyamanan termal para penghuni dan efisiensi energi bangunan. Dalam konteks ini, sistem jendela dan perangkat peneduh berinteraksi dengan selubung bangunan—yang berfungsi sebagai pemisah antara ruang dalam dan luar—untuk memengaruhi berbagai faktor, termasuk radiasi matahari, ventilasi, dan transfer panas.
Bingkai Jendela
Bingkai jendela berperan penting dalam kinerja termal sebuah bangunan. Bingkai yang kurang baik dapat menyebabkan kebocoran udara dan kehilangan panas, terutama di sekitar sambungan antara jendela dan dinding. Beberapa contoh bingkai jendela adalah sebagai berikut:
· Bingkai Aluminium
Memiliki konduktivitas termal yang tinggi, sehingga cenderung menyebabkan kehilangan panas yang signifikan. Oleh karena itu, bingkai aluminium sering dilengkapi dengan pemisah termal untuk mengurangi transfer panas dan meningkatkan efisiensi.
· Bingkai PVC (Polyvinyl Chloride)
Menawarkan konduktivitas termal yang rendah, sehingga lebih efektif dalam menjaga insulasi panas dan mengurangi kebocoran udara dibandingkan dengan bingkai aluminium.
· Bingkai Kayu
Memberikan insulasi alami yang baik dan dapat memberikan performa termal yang lebih baik daripada aluminium, meskipun memerlukan perawatan yang lebih intensif.
Sistem Jendela
Sistem jendela memiliki peran yang krusial dalam mengatur perpindahan panas antara interior bangunan dan lingkungan luar. Selain memengaruhi tingkat pencahayaan alami dan kenyamanan visual, jendela juga berfungsi sebagai pengendalikan panas melalui proses konduksi, konveksi, dan radiasi. Dengan demikian, pemilihan jenis dan sistem jendela yang tepat sangat berdampak pada efisiensi energi bangunan serta kenyamanan termal bagi para penghuninya. Berikut ini adalah berbagai jenis sistem jendela yang sering digunakan dalam desain bangunan yang mengutamakan kinerja termal:
1. Jendela Tunggal (Single-glazed Windows)
Jendela tunggal merupakan salah satu jenis jendela yang menggunakan satu lapisan kaca. Meskipun harganya tergolong ekonomis, jendela ini memiliki kinerja termal yang kurang baik. Tingginya konduktivitas termal pada jendela tunggal menyebabkan panas lebih mudah keluar saat musim dingin dan masuk saat musim panas.
2. Jendela Ganda (Double-glazed Windows)
Jendela ganda terdiri dari dua lapisan kaca yang dipisahkan oleh ruang udara atau gas, seperti argon, di antara keduanya. Ruang udara atau gas ini berfungsi sebagai isolator termal, membantu mengurangi transfer panas antara bagian dalam dan luar bangunan.
3. Jendela Tiga Lapisan (Triple-glazed Windows)
Jendela tiga lapisan merupakan sistem jendela yang terdiri dari tiga lapisan kaca dengan dua ruang udara yang terletak di antara lapisan-lapisan kaca tersebut. Jenis jendela ini memberikan insulasi termal yang optimal, sehingga sangat cocok digunakan di daerah dengan iklim ekstrem, baik pada musim dingin yang sangat dingin maupun musim panas yang sangat panas.

4. Jendela dengan Kaca Low-E (Low Emissivity Glass)
Kaca Low-E adalah jenis kaca yang dilapisi dengan lapisan tipis logam, sehingga dapat memantulkan radiasi inframerah (panas) sambil tetap membiarkan cahaya tampak masuk. Kaca ini efektif memblokir sebagian besar radiasi panas matahari di musim panas, sekaligus menjaga agar suhu hangat tetap terjaga di dalam ruangan saat musim dingin.
5. Jendela Berwarna (Tinted Windows)
Jendela berwarna, yang juga dikenal sebagai kaca tinted, adalah kaca yang telah diproses dengan bahan kimia untuk menghasilkan warna tertentu, seperti abu-abu, coklat, atau biru. Kaca ini tidak hanya mempercantik tampilan bangunan, tetapi juga efektif dalam mengurangi penetrasi panas dari sinar matahari dan memberikan perlindungan terhadap silau.

6. Jendela Berkekuatan Termal (Thermal Break Windows)
Jendela yang dilengkapi dengan thermal break memiliki lapisan insulasi termal yang terletak di antara bahan bingkai logam, biasanya terbuat dari plastik atau komposit. Fitur thermal break ini berfungsi untuk mengurangi aliran panas yang terjadi melalui bingkai jendela yang terbuat dari material konduktif, seperti aluminium.
7. Jendela Pintar (Smart Windows)
Jendela pintar memanfaatkan teknologi canggih yang memungkinkan kaca beradaptasi dengan perubahan kondisi lingkungan, seperti intensitas cahaya atau suhu. Kaca ini dapat berfungsi sebagai kaca foto-kromik, yang mengubah warnanya berdasarkan tingkat cahaya, atau sebagai kaca elektro-kromik, yang mengubah tingkat transparansinya melalui pengendalian listrik.
8. Jendela dengan Pelapisan (Coated Windows)
Selain kaca Low-E, terdapat pula jenis kaca lain yang dilapisi dengan berbagai material untuk meningkatkan kinerja termal. Contohnya adalah pelapisan reflektif dan pelapisan penghalang sinar UV. Kaca-kaca ini dirancang khusus untuk memantulkan radiasi panas inframerah kembali ke luar atau untuk melindungi interior dari kerusakan yang disebabkan oleh sinar UV.
9. Jendela yang Terintegrasi dengan Sistem Peneduh (Shaded Windows)
Jendela dengan sistem peneduh terintegrasi adalah jendela yang dirancang dengan pelindung matahari, seperti perangkat peneduh luar (shading devices), yang terpasang langsung pada fasad atau jendela itu sendiri. Pelindung ini dapat berbentuk overhang, louvers, trellises, atau gorden yang bisa disesuaikan.
Perangkat Peneduh (Shading Devices)
Perangkat peneduh memiliki peran penting dalam mengatur seberapa banyak sinar matahari yang masuk ke dalam bangunan. Ini berkontribusi secara langsung terhadap pengendalian solar gain, yaitu penyerapan panas dari matahari, serta kinerja termal keseluruhan bangunan. Dengan desain yang baik, perangkat peneduh dapat mengurangi kebutuhan akan pendinginan mekanis, menjaga kenyamanan termal bagi penghuni, serta meningkatkan efisiensi energi bangunan. Berikut adalah macam dan jenis shading devices yang sering digunakan dalam desain arsitektur untuk pengendalian kinerja termal:
o Overhangs (Penutup Atas)
o Louvers (Jendela Berjeruji atau Grill)
o Pergola atau Trellises
o Shade Screens (Layar Penutup)
o Jendela dengan Pelindung Matahari Eksternal (External Sunshades)
o Canopies (Kanopi)
o Fasad Bergerak (Moving Facades)
o Vegetasi (Green Shading)
o Pergola dengan Atap Terbuka